Keunikan Tradisi Pernikahan Adat Maluku: Warisan Budaya Sarat Makna dari “Pulau Rempah”

Diamondlovers, pasti udah tahu kalau Maluku itu dijuluki "Pulau Rempah". Tapi, selain terkenal dengan rempah-rempahnya yang bikin Belanda sampai menjajah Indonesia, ternyata Maluku punya tradisi pernikahan adat yang keren dari suku-suku yang mendiami wilayah ini. Mau tahu selengkapnya tentang tradisi pernikahan adat Maluku?
Fyi, Maluku berbentuk kepulauan yang paling sedikit didiami oleh 11 yang punya adat istiadat berbeda-beda. Nah, perbedaan ini bikin Maluku kaya akan budaya dan tradisi yang jadi kebanggaan tersendiri bagi Masyarakat yang mendiaminya. Yuk, gali lebih dalam lagi tentang tradisi dari salah satu Pulau di Timur Indonesia ini!
Baca juga: Mengenal Kekayaan Budaya Tradisi Pernikahan di Indonesia yang Memikat Siapa Saja yang Melihat
Yang Unik dari Tradisi Pernikahan Adat Maluku
Seperti yang disinggung di atas, ada banyak suku-suku di Kepulauan Maluku, dan yang paling besar jumlahnya, sedikitnya ada 5. Suku-suku ini terkenal dengan ritual dan rangkaian pernikahan ada yang jadi ciri khas.
1. Suku Ambon: Pela dan Gandong yang Sakral
Kalau bicara soal pernikahan adat Ambon, nggak bisa lepas dari konsep "Pela" (persekutuan antar negeri) dan "Gandong" (persaudaraan). Sebelum menikah, calon pengantin harus dipastikan nggak ada hubungan pela atau gandong yang melarang pernikahan mereka.
Ritual khasnya adalah "Sasi Laut", yaitu upacara pemberkatan di laut yang dipercaya membawa keberkahan untuk rumah tangga baru. Pengantin wanita akan mengenakan kebaya putih dengan hiasan emas, sementara pria memakai jas hitam dengan selendang adat berwarna merah.
2. Suku Lease: Tarian Cakalele yang Megah
Nah, kalau di Suku Lease (Haruku, Saparua, Nusalaut), pernikahan adat mereka ditandai dengan tarian Cakalele yang energik! Tarian perang tradisional ini dibawakan para pria dengan parang dan salawaku (perisai) untuk menunjukkan perlindungan terhadap pengantin.
Uniknya, sebelum akad nikah, ada ritual "Makan Sirih" yang dilakukan kedua keluarga sebagai simbol penyatuan. Daun sirih, pinang, dan kapur dicampur jadi satu yang rasanya pahit tapi maknanya manis, melambangkan bahwa pernikahan punya suka duka yang harus dihadapi bersama.
3. Suku Kei: Ritual Vuut yang Mistis
Tradisi pernikahan adat Maluku selanjutnya datang dari Suku Kei. Diamondlovers, di Kepulauan Kei, ada tradisi unik bernama "Vuut", ritual pemanggilan roh leluhur untuk memberkati pernikahan. Pengantin akan berjalan melewati jembatan bambu yang dihias pandan dan kelapa muda, simbol jembatan kehidupan baru.
Yang bikin spesial, pengantin wanita harus memakai "Masbait" (mahkota perak) warisan turun-temurun. Konon, mahkota ini punya kekuatan magis untuk melindungi pernikahan dari hal-hal negatif.
4. Suku Aru: Prosesi Sagu yang Filosofis
Di Kepulauan Aru, pernikahan adat selalu melibatkan sagu sebagai makanan pokok. Ada ritual "Tumbuk Sagu Bersama" di mana kedua keluarga bergotong royong menumbuk sagu, melambangkan kerja sama dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Pengantin juga harus melewati ritual "Mandi Kembang" dengan air dari tujuh sumur berbeda, dipercaya membersihkan dari energi negatif dan membawa keberuntungan.
5. Suku Banda: Warisan Maritim yang Kental
Ada yang unik nih dari tradisi pernikahan adat Maluku dari Suku Banda. Sebagai suku pelaut, pernikahan adat Banda nggak lepas dari unsur laut. Pengantin pria harus menunjukkan kemampuan berlayar dengan membawa perahu kecil berisi mas kawin keliling pulau.
Ritual "Nyanyian Laut" juga jadi ciri khas. Ini adalah lagu tradisional yang dinyanyikan sambil menari di tepi pantai, menceritakan perjalanan cinta pengantin yang seperti berlayar di lautan kehidupan.
Rekomendasi Cincin Kawin, Simbol Ikatan Tradisi Pernikahan Adat Maluku
Diamond Wedding Ring DWS0077B |
Diamond Wedding Ring DWS0007B |
Diamond Wedding Ring DCKF0079B |
IDR 6,834,000 Diamond 5 = 0.0350 TCW NC/VS
Specification Diamond 5 = 0.035 TCW NC/VS |
IDR 7,818,400 Tampil lebih cantik dan maksimal dengan cincin berlian dari Diamond & Co.
Specification 2.75 gr TCW: 0.0000 ct |
IDR 10,890,000
Specification |
Bagi Masyarakat di Kepulauan Maluku, cincin kawin dalam pernikahan itu adalah pengaruh modernisasi. Pada dasarnya, masyarakat lebih mengutamakan simbol lain berupa mas kawin (Kai Ma Ija) dan uang yang dibungkus dalam pouch kain putih, simbol kemurnian dan kehormatan pengantin wanita.
Tapi, bukan berarti mereka menghindari pemakaian cincinnya. Masyarakat tetap menghargai cincin ini sebagai perlambang ikatan yang kuat antar pasangan. Nah, untuk yang cari rekomendasi cincin kawin, Diamond&Co. Sudah siapkan pilihannya di sini!
1. Diamond Wedding Ring DWS0077B
Cincin ini adalah pilihan sempurna buat Diamondlovers yang mau tampil elegan dengan sentuhan kemewahan. Desainnya menampilkan 5 butir berlian natural dengan total berat 0.0350 TCW NC/VS yang tertata rapi dalam setting channel di sepanjang band cincin.
Material yang digunakan untuk cincin ini adalah emas putih 9K berkualitas yang tahan lama dan anti kusam. Aksen clean lines dengan berlian tersusun horizontal, menciptakan kilauan yang konsisten, plus channel setting yang melindungi berlian sambil memaksimalkan cahaya yang masuk.
Selain cantik, koleksi yang bakal bikin tradisi pernikahan adat Maluku ini lebih meriah adalah filosofinya. Lima berlian melambangkan lima pilar kehidupan: cinta, kepercayaan, kesetiaan, kesabaran, dan pengertian - sangat cocok dengan nilai Gandong dalam budaya Maluku
2. Diamond Wedding Ring DWS0007B
Mau cincin yang simpel tapi berkarakter? Tengok koleksi cincin kawin berlian yang satu ini Dengan desain band bertekstur yang unik, cincin ini memberikan kesan sophisticated tanpa berlebihan.
Detail unik pada cincin ini di antaranya adalah material emas putih 9K dengan finishing halus yang khas. Desain groove pattern pada cincin ini menciptakan dimensi dan depth pada band cincin, lho.
Coba deh perhatikan aksen garis horizontal pada detailnya. Ini adalah lambang perjalanan hidup yang naik turun tapi tetap berjalan bersama
Kesimpulan
Diamondlovers, tradisi pernikahan adat Maluku dari 5 suku terbesarnya ini penuh dengan nilai sakral dan penuh makna. Diamondlovers bisa belajar bahwa pernikahan bukan cuma soal dua orang, tapi penyatuan dua keluarga, dua budaya, bahkan dua komunitas.
Gotong royong, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan dengan alam jadi nilai universal yang bisa kita terapkan di era modern. Mau tahu informasi lebih banyak tentang pernikahan adat dari suku-suku di Indonesia lainnya? Jangan lewatkan update informasi di www.diamondnco.id! Temukan juga perhiasan terbaik yang sesuai dengan kebutuhanmu.